WAJIB BERMA'RIFAT KEPADA ALLAH
Ma’rifat kepada Allah adalah
wajib bagi segenap umat manusia yang telah mukallap jelasnya yang telah cukup
akal.ada hadis yang berkalimat yakni “Awalludini Ma’rifatulloh Ta’alaa artinya
awalnya beragama harus mengenal tuhannya.terlebih dahulu.”riwayat
bukhari&muslim,lain hadist ada lagi “Fa’lama Ai Yuhal Ikhwan,Annal asla Wal
Asasa,Huwa Ma’rifat Ma’budi Koblal Ibadati Wazalika Hakikatu Ma’na
Syahadat”(diperintahkan kepada saudara-saudara bahwa asasnya beragama ialah
terlebih dahulu ma’rifat kepada allah sebelum berbuat ibadah kepadanya dan
mengenal makna 2 kalimat syahadat).
Sebab amal ibadah dengan ilmunya
jika tidak dengan ilmunya tidaklah sah amalnya dari hal ilmu jangan sampai
keliru, ilmu artinya tahu tapi jangan tahu syarat sahnya saja dan batalnya
ibadah saja.sebab itu adalah gudangnya untuk beramal ibadah jangan sampai tidak
ketentuan,misalnya kita kumpulkan perabotan rumah tangga (kursi,meja,dsb harus
ditaruh didalam rumah) jangan sampai ditaruh berantakan misalnya
dipelataran,disamping rumah dll.tentu hal itu akan lekas rusak,apalagi kita
mempunyai tekad amal ibadah untuk pulang keakhirat,wajib ma’rifat dahulu kepada
allah ta’ala. tempat kita kembali,apabila kita tidak mengetahuinya dari
sekarang,apakah sekiranya kita bias kembali ketempat asal tadi,coba pikirkan
dengan tenang?sebab ada hadist “Man Ka Akma Fidunia,Fahua Fil Sohiroti
Akma”(“Barangsiapa yang buta dialam dunia,lebih-lebih diakhirat). Buta disini
artinya tidak ma’rifat kepada allah oleh karena itu kita tidak tahu kemana
harus kenbali.dimana asal kita semula,tentunya kemana saja atau ngelap tak tahu
jalan pulang,sebelum hal itu terjadi carilah ilmunya,pepatah bilang”sebelum
hujan sediakan payung,areng abis besi terbakar”(maksudnya cape-cape tidak
karuan,akhirnya tidak berhasil).makanya sebelum berbuat sesuatu mestinya tahu
ilmunya jangan sampai perbuatan kita dinilai sia-sia atau tiada hasilnya.
Jalan Ma’rifat Kepada Allah
Jalannya ma’rifat kepada Allah
ada 2 perkara pertama dari atas kebawah dan kedua dari bawah keatas.yang
pertama ialah yang memakai hadist seperti yang sudah diterangkan diatas,tidak
cukup menyantren saja tetap dengan mengenal dirinya terlebih dahulu yaitu
dengan mengenal segala perbuatannya lalu mencari pengenalan diri siapa
sebenarnya kita.yang kedua adalah dengan jalan dipesantren mengaji kitab dan
memakai hadist-hadist sehingga mengenal tuhannya.untuk sampai kepada ma’rifat
harus kenal terlebih dahulu kepada sifat Allah Ta’ala yang disebut djohar awal
yang hakekatnya nur Muhammad dengan dalilnya didalam Al Qur’an”Inna Lillahi Wa
Inna Ilahi Rojiun”(asal daripada allah kembali kepada Allah).Sebenarnya manusia
tidak tahu sebenarnya berasal daripada Allah lalu kealam dunia.manusia asal
dari Siti Hawa dan Siti Hawa asal dari tulang iga Nabi Adam dan Nabi Adam asal
dari sarinya Api-Udara-Air-Bumi yang masing-masing mempunyai Cahaya Merah
Hakekatnya Api,Cahaya Kuning Hakekatnya Udara, Cahaya Putih Hakekatnya Air,
Cahaya Hitam Hakekatnya Bumi.Nur Muhammad asal darimana? hadist bilang asal
daripada Allah yang maha suci yang disebut Johar Awal sampai disini
buntu.Djohar Awal diterangkan didalam Al Qur’an dan hadits berasal dari 7 lapis
bumi dan 7 lapis langit dan sekalian alam termasuk 4 unsur yaitu Api, Udara,
Air, Bumi.jadi asal daripada Allah dari Johar Awal sifatnya terang yang amat
terang yaitu tergabungnya zat dan sifatnya yang maha suci yaitu Asma
Allah.cahaya merah hakekatnya alif,cahaya kuning hakekatnya lam awal,cahaya
putih hakekatnya lam akhir,cahaya hitam hakekatnya cahaya hitam hakekatnya
ha.jadi Alif Lam Lam Ha adalah Allah.begitulah yang keterangannya dan cahayanya
yang disebut ismu zat artinya ZAT LAISA KAMISLIHI atau Zat yang Maha Suci.
Kata ahli zikir ini dinamakan
Latifah Murokobah nah nanti disinilah tempat kita kembali,oleh karena itu kita
wajib mengetahuinya, carilah tarekat yang dapat menghilangkan hijabnya atau
sampai bersatu (tauhid) zat,sifat Allah ta,ala sampai ketemu kepada hakekatnya
tasdid Muhammad yang ada pada diri kita.inilah kunci muhammad yang bakal dapat
menghilangkan hijab kepada Allah ta’alla,Insya Allah kita dapat pulang keasal
yang sejati.rasa jasmani yang dipakai sekarang kembali lagi waktu berada di
Nurulloh (Johar Awal) yaitu rasa jasmani adalah rasa Nurulloh.yang pulang
keasal adalah jasmaninya kembali menjadi Nur Muhammad yaitu api kembali menjadi
api,udara kembali menjadi udara,air kembali menjadi air,bumi kembali menjadi
bumi kembali menjadi cahaya merah,kuning,putih,hitam,sebaik-baiknya asal
kembali namanya sempurna.jasadnya kembali keasal dan ruh kembali keasal, habis
rasanya habis jasmaninya.
BERAWAL INGIN MENGENAL TUHANNYA
Hadist ”Man Tolabbal Maulana
Bigoiri Nafsihi, Fawod Dolla Dolalan Baida”artinya Barangsiapa mencari tuhannya
diluar daripada dirinya sendiri,maka telah nyasar dianggapnya tuhannya itu jauh
daripada dirinya.dia tidak ingat didalam firman Allah Al quran suratul kof ayat
ke-16” Wanahnu Akrobu Ilahi Min Hablil Warid”(Allah ada lebih dekat kedua urat
lehermu) lain firman ada lagi “Hua Ma Akum Aina Ma Kuntum”dimana kamu berada
disitu berserta aku. ada lagi sabda Rusululloh “Man Arofa Nafsahu Fakod
Robbahu” artinya barangsiapa yang mengenal akan dirinya seakan akan mengenal
tuhannya. ”Wa Man Arofa Robbahu Fakod Djahilan Nafsahu”artinya”dan siapa siapa
yang mengenal tuhannya,menjadi bodohlah dirinya”.tentu telah mengerti bahwa
jasad tidak bergerak kalau tidak digerakkan oleh Allah Ta’ala.hadist” Innauloha
Igro Kitabaqo Kafa Binafsikal Jouma Alaika Hasima”artinya ”percayalah kepada
Allah dan bacalah kitab allah yang tetap ada didiri kita.karena lebih
nyata,karena lebih nyata keadaan Allah Ta’alla pada manusia.seperti yang terdapat
didalam Al Qur’an surat al fatah ayat 10 ‘Ya Doulohi Fau Qo Aidihim artinya
tangan Allah diatas tangan mereka”al insanu siri wa’anna sirruhu”artinya rasa
Muhammad ialah rasa Allah,rasa Allah ialah rasa Muhammad tegasnya pengetahuan
Muhammad,pengetahuan Allah,pengetahuan Allah,pengetahuan Muhammad.hadist “Illa
Haqqo Billa Haqqin,Illa Haqin Billa Haqqo artinya” Muhammad ialah haknya
Allah,Allah Haknya Muhammad.Tidak Ada Allah Jika Tidak Ada Muhammad,Tidak Ada
Muhammad Jika Tidak Ada Allah.
Yang disebut JOHAR AWAL tegasnya
sifat Allah Yang Maha Suci.Kata Wali-Wali: Sejatinya hidup atau sejatinya
syahadat ialah bersatunya zat dengan sifat yang Maha Suci yang didalam syahadat
terdapat 4 hal
1. Mengisbatkan Zat Allah
2. Mengisbatkan Sifat Allah
3. Mengisbatkan Asma Allah
4. Mengisbatkan Af’al Allah
sidik kebenaran
Rosululloh,begitulah sahnya membaca Syahadat,percaya dahulu kepada
Rosululloh,sebab bagaimana kita bisa mengenal Allah Dan Rosululloh kalau tidak
berma’rifat dahulu kepada sifat-sifatnya.
Ingatlah ilmu Rosolulloh yang 4
macam
1. Ilmu Syari’at
2. Ilmu Tarekat
3. Ilmu Hakekat
4. Ilmu Ma’rifat.
Ada dalil “Wa’ Bud Robbaqo Hatta
Ya Tiyakal Yakin”artinya menyembah Allah Ta’ala harus percaya serta
yakin,supaya sah ZatNYA,SifatNYA,AsmaNYA,Af’alNYA,selagi kita masih dialam
dunia harus merasakan tidak berpisah Allah dan Rosulullah.
Sebagai umat yang yakin akan
keberadaan allah sudah pasti menjadi suatu kewajiban untuk mengenal Allah.
Lalu bagaimana kita bisa tahu
siapa Allah jika kita hanya mempelajari Ilmu Syariat saja, syariat adalah suatu
aturan yang diberikan Allah kepada manusia supaya manusia tidak melampaui
batas,tetapi kita juga harus mempelajari Ilmu Mukasyafah yaitu ilmu
penyingkapkan suatu yang gaib,agar kita mengetahui hal-hal dibalik dunia yang
fana ini
Karena dibalik yang fana terdapat
yang gaib,keduanya saling keterkaitan antara satu dan yang lainnya, contohnya
manusia yang didirinya terdapat dua alam yaitu jasad dan roh.
Jasad adalah tubuh fana dan ruh
adalah tubuh gaibnya.untuk mengenal Allah kita harus terlebih dahulu mengenal
diri kita yaitu Manusia
jika anda ingin mengetahui
manfaat sholat tahajud download alamat
web ini dengan mengcopi paste di browser anda
Apa Itu Hikmat
Hikmat :
Artinya bijaksana, yaitu
keutamaan yang diberikan Allah kepada manusia, supaya dia dapat mengendalikan
syahwatnya dan kemarahannya jangan sampai melantur ahli hikmat dinamai seorang
hakim,kata banyak hukuma.
Lukman digelari hakim karena dia
banyak sekali menunjukan kata-kata hikmah itu kepada anaknya, yang dengan itu,
dia dapat mengendalikan akal budi menurut mestinya.
Sebagai sifat-sifat yang
lain-lain juga adalah hikmah itu berjalan ditengah-tengah. Telalu keatas,
sehingga melebihi dari mestinya, mendatangkan bahagia, terlalu kurang hikmah
sehingga kebawah dari mestinya mendatangkan kerugian
Hikmah yang telah amat berlebihan
dari mestinya, tidak patut dinamai hikmat lagi, tetapi bernama credik-buruk.
Cerdiknya bukan memberi manfaaat, tetapi merugikan orang lain mana yang tunduk
didzholomi,mana yang tinggi dipanjatnya, cerdik-buruk berisi senyum, tetapi
didalam senyuman tersimpan kedengkian :
Dari mulut keluar perkataan
manis,bercampur santan dan tengguli, didalam tersimpan ikhtiar mencari jalan
menjatuhkanmusuh,menganiaya dan merugikan.
Yang dibawah sekali tidak ada
hikmatnya, ialah orang goblok, fikirannya tidak dapat lanjut dari barang yang
ada dimukanya. Dia tidak mengerti akibatnya, kalau datang seorang ahli tipu
muslihat menepuk kuduknya. Dan memberinya rokok lisong, dengan les yang harus
diteken, padahal les itu meminta persetujuan untuk menyerahkan lehernya segera
diikat, maka sambil menyentik-yentikan abu rokok itu, dia tidak keberatan
meneken les itu , pendeknya dijualnya negeri dan bangsanya dengan sekali tepuk
kuduk atau sebatang rokok lisong. Dizaman sekarang dengan amplop tertutup “
atau bentengnya di bocorkan, sebab orang masuk dari pintu belakang dari segi
istrinya ,,NYONYA BESAR” yang tamak akan perhiasan.
Goblok adalah penyakit ada yang
dari sebab tabiat atau turunan amat sukar sembuhnya. adapun dari sebab musabab
turunan atau tabiat, kata orang kadang-kadang bisa sembuhnya. Kalau pada satu
ketika ditimpa oleh penyakit lain, tetapi yang timbul lantaran kurang
pengajaran dan pendidikan dan kurang pergaulan, dapat dihilangkan dengan
menempuh sebab-sebabnya yang tersebut, ada juga penyakit pada orang pintar
tetapi tidak tahu diri harga diri, rendah, gengsi, kurang derajat
Orang gila dapat dikenal dengan
matanya tetapi orang goblok dapat pula dikenal dari aksinya dan buah tuturnya,
tinggi ruapnya dari botolnya.
Adil:
Keadilan adalah perangai mulia
dari akal budi, daripada nafsu marah dan daripada syahwat. Keadilan ynag
dimaksud disini ialah kepandaian mencampurkan,,,garam” hidup, sehingga marah
ada, syahwat ada dan akal budipun terpakai. Kita menjadi ahli hikmat dimana
perlu, berjuang pada ketikanya, menghadapi musuh pada waktunya memandang
kematian ringan dan masalah kecil untuk mempertahankan kehormatan yang harus
dibela dibalik itu menjadi seorang yang takut jika salah
Cabangnya ialah adil didalam
masyarakat, walaupun terhadap diri sendiri, adil pula didalam melakukan siasat
dan muslihat. Adil didalam budi pekerti ialah perangai “Iffah “.
Adil menghadapi lawan ialah
memakai perangai syaja’ah. Adil didalam pergaulan ialah menghidarkan lengah dan
lalai. Adil didalam melakukan siasat masyarakat ialah menenggelamkan
kepentingan diri sendiri kedalam kepentingan bersama.
Zalim orang kepada dirinya jika
pengecut atau terlalu berani, Zalim kepada dirinya jika pada waktu dia mesti
tampil kemuka dia mundur, Zalim kepada diri orang yang tidak pandai melihat
perkisaran angin tak berani menentang nasib yang tiba-tiba, karena
kadang-kadang datang suatu waktu yang tidak disangka-sangka, merendah sayap
peruntungan dan kejayaan kepada kepala kita, kalau tidak ditangkap segera ,
akan mengubah tarikh perjuangan hidup dan membawa kepada yang lebih jaya
cara mendapatkan kebahagian
Pembagian Bahagia Menurut Imam Ghozali
Pembagian Bahagia Menurut Imam Ghozali
Imam Ghozali orang tua dan ikutan
dari segala tabib jiwa berpendapat bahwa :
,,Bahagia dan kelezatan yang
sejati ialah bilamana dapat mengingat Allah,..
Kata beliau lagi
,,Ketahuilah bahagia tiap-tiap
sesuatu ialah bila kita merasakan nikmat kesenangan dan kelezatan itu menurut
tabiat kejadian masing-masing, maka kelezatan mata ialah melihat rupa yang
indah, kenikmatan teliga mendengar suara yang merdu, demikian pula segala
anggota yang lain ditubuh manusia,. Adapun kelezatan hati ialah teguh
ma’rifatnya kepada Allah karena hati itu dijadikan ialah buat mengingat
Tuhannya. Tiap-Tiap barang yang dahulunya tiada dikenal oleh manusia, bukan
main gembiranya jika telah dikenalnaya , tak ubahnya dengan orang yang baru
pandai bermain papan catur, dia tidak berhenti-henti bermain, meskipun telah
dilarang berkali-kali, tidak sabar hatinya kalau tidak bertemu dengan buah dan
papan catur itu. Demikian pula dengan hati yang dahulunya belum ada ma’rifatnya
kepada tuhannya, kemudian itu dia mendapat nikmat mengenalnya, sangatlah
gembiranya dan tidak sabar dia menunggu masa akan bertemu dengan tuhannya,
karena kelezatan mata memandang yang indah tadi. Tiap-tiap bertambah besar
ma’rifat, bertambah pula besar kelezatannya.
Seorang hamba rakyat akan sangat
gembira kalau dia dapat berkenalan dengan wazir (menteri) kegembiraan itu naik
berlipat ganda kalau dapat dia berkenalan dengan raja (presiden). Tentu saja
berkenalan dengan Allah, adalah puncak dari segala kegembiraan lebih daria apa
yang dapat dikira-kira oleh manusia, sebab tidak ada yang maujud ini dari
kemuliaan Allah. Bukankah segala kemuliaan alam itu hanya sebagian dari
anugerah Allah ? Bukankah segala yang keganjilan dalam alam itu hanya sebagian
yang sangat kecil dari keganjilan Maha Kuasa Allah ?
Oleh sebab ittu tidaklah ada satu
ma’rifat yang lebih lezat daripada Ma’rifatulloh. Tidak ada pula suatu
pandangan yang lebih indah dari pandangan Allah, sebab segala kelezatan dan
kegembiraan, kesenangan dan sukacita yang ada diatas dunia ini, semuanya hanya
bertakluk kepada pertimbangan nafsu, dan semuanya akan berhenti perjalanannya
apabila kita telah sampai kebatasnya yaitu kematian, tetapi kelezatan
Ma’rifattulloh bukan bertakluk kepada dengan nafsu, dia bertakluk dengan hati,
maka perasaan hati tidak berhenti sehingga mati. Hati nurani itu tidak rusak
lantaran perpindahan hidup dari fana kepada baka, bahkan bila tubuh kasar ini
mati, bertambah bersihlah ma’rifat itu, karena tidak ada lagi pengangggunya
lagi, sebab kekuasaan iblis , hawa dan nafsu tidak sampai kesana. Hati nurani
itu telah keluar dari alam yang sempit, masuk kedaerah alam yang luas, keluar
dari gelap gulita menuju terang benderang.”
KATA IMAM GHOZALI PULA DIBAGIAN
YANG LAIN:
,,Kesempurnaan bahagia itu
bergantung kepada tiga kekuatan :
a) Kekuatan marah
b) Kekuatan syawat
c) Kekuatan ilmu
Maka sangatlah perlunya manusia
berjalan ditengah-tengah diantara tiga kekuatan itu. Jangan berlebih-lebihan
menurutkan kekuatan marah, yang menyebabkan mempermudah yang sukar dan membawa
kepada binasa. Jangan pula berlebih-lebihan kapada kekuatan syahwat sehingga
menjadi orang yang humuq ( pandir ), yang membawa kerusakan pula, maka jika
kekuatan syahwat dan marah itu ditimbang baik-baik dan diletakkan
ditengah-tengah, luruslah perjalanan menuju petunjuk tuhan. Demikian pula
darihal marah kalau kemarahan itu berlebih dari yang mestinya, maka kejadian
memukul dan membunuh, tetapi kalau dia berkurang daripada mestinya, hilanglah
diri dari perasaan cemburu ( ghirah ) dan hilangh pula perasaan bertanggung
jawab atas agama dan keperluan hidup atas dunia . tetapi kalau marah terletak
ditengah-tengah timbullah kesabaran, keberanian dalam perkara yang memerlukan
keberanian, dan segala pekerjaan dapatlah dikerjakan menurut hikmat.
Demikian pula halnya dengan
syahwat, kalau syahwat itu bertambah-tambah terjadilah fasiq (melanggar
perintah tuhan ) onar . kalau syahwat kurang teguh terjadilah kelemahan hati
dan pemalasan. Kalau syahwat berjalan ditengah-tengah timbullah ‘IFFAH artinya
dapat memerintah diri sendiri dan QONA”AH yakni cukup dengan apa yang ada serta
tidak berhenti berusaha.”
Kata beliau lagi:
,,Didalam Batin engkau berkumpul
beberapa sifat ganjil, sifat kebinatangan, sifat keganasan dan sifat malaikat.
Tetapi dirimu yang sejati adalah nyawamu, rohmu. Hendaklah engkau tahu bahwa
sifat-sifat yang tersebut tadi bukan kejadian yang asli dari jiwamu, dia hanya
sifat-sifat yang datang kemudian. Sebab itu hendaklah engkau perhatikan
baik-baik dan ketahui pula makanan apakah yang engkau setujui dengan
sifat-sifat tadi, untuk mencapai bahagia.
,,Kebahagian sifat kebinatangan
ialah makan, minum, tidur dan sebagainya. Kalau engkau dimasuki oleh
kebinatangan itu lebih daripada ukuran yang mesti, tentu engkau hanya
bersungguh sungguh memikirkan makan dan minum saja.
Kesenangan dan kebahagiaan sifat
ganas ialah memukul dan merusak, kesenangan dan kebahagian setan ialah
memperdayakan kamu dan menjerumuskan serta menghelah, kalau sifat setan itu ada
pada engkau, maka engkau akan memperdayakan orang, menjerumuskan orang kepada
kesesatan, menghelah-helah, memutar balikkan duduk perkara, sebab dengan
demikianlah tercapai kebahagian dan kesenangan setan.
Adapun kesenangan dan kebahagian
sifat malaikat ialah menyaksikan keindahan hadrat rubbiyah,keindahan hikmah
ilahiyah. Marah dan syahwat tidak berpengaruh atas orang yang bersifat begini
kalau engkau mempunyai sifat dari jauhar malaikat ini hendaklah engkau
bersungguh-sungguh menyelidiki asal kejadianmu,sehingga akhirnya engkau tahu ,
jalan manakah yang harus ditempuh untuk mencari hadrat rubbiyah itu, sampai
akhirnya engkau memperoleh bahagia yang mulia dan tinggi yaitu musyahadah,
menyaksikan keindahan dan ketinggian maha kuasa, terlepas dirimu dari dari
ikatan syahwat dan marah., disanalah engkau akan mengetahui kelak bahwa syahwat
daan kemarahan itu dijadikan allah atas dirimu, bukan supaya engkau terperosok
dan tertawan, tetapi supaya engkau jadikan kendaraan dan yang lain engkau
jadikan senjata mudahlah engkau mencapai keberuntungan, bahagia dan kesenangan
Kalau engkau lihat salah satu
anggota kerajaan hati itu melanggar undang-undang hidup yaitu salah satu dari
syahwat dan marah, hendaklah engkau lawan sepenuh tenaga, jika dia kalah
sekali-kali jangan dibunuh, karena kerajaan hati tidak akan sentausa kalau
keduanya tidak ada lagi. Kalau engkau jalankan resep demikian tentu akan
memperoleh bahagia. Dapat engkau memegang dan mempergunakan nikmat Allah
menurut mestinya, tentu pada suatu waktu yang telah ditentukan tuhan didalam
azalnya, engkau akan beroleh peringatan kehormatan yang tinggi daripadaNYA,
kalau engkau langgar petaruh ini, tentu engkau celaka, engkau dapat siksa yang
bukan semestinya yang menyebabkan engkau menyesal.
Sekian keterangan imam ghozali
Dari keterangan beliau itu
maklumlah kita pendirian Imam Ghozali bahwa kebahagian itu ialah memerangi hawa
nafsu dan menahan kehendak yang berlebih-lebihan. Itulah yang bernama
PEPERANGAN BESAR, lebih besar daripada menaklukan negeri.
Nabi Muhammad s.a.w kembali dari
perang uhud yang paling besar tidak ragu lagi, bahwa orang yang menang dalam
peperangan demikian, lebih dari segala kemenangan. Tetapi Nabi kita berkata,
bahwa kembalinya dari perang uhud itu ialah kembali dari perang yang
sekecil-kecilnya, menempuh perang yang sebesar-besarnya yaitu perang dengan
nafsu.
Sekarang kita terangkan pula
pendapat filosofi Islam Imam Ghozali , beliau membagi tingkatan bahagia itu,
demikian:
Meskipun nikmat-nikmat Allah itu
sudah nyata tidak dapat dihitung,tetapi dapat juga dibagi-bagi dalam garis
besarnya kepada 5 bagian :
Bagian pertama : Bahagia Akhirat.
Itulah bahagia yang bakatidak ada
fana padanya. Disanalah sukacita, tidak ada dukacita padanya, kaya raya,tidak
ada yang miskin papa padanya.
Tetapi tidaklah orang akan sampai
kepada induk segala nikmat itu melainkan dengan izin allah, dan tidakpula
tercapai kalau tidak dilalaui lebih dahulu tangga kesana, tangga itu ialah
nikmat bagian kedua
Bagian kedua : Keutamaan Akal
Budi
Keutaman akal budi terbagi kepada
4 bagian :
Pertama sempurna akal, sempurna
akal ialah dengan ilmu.
Keduaa “Iffah” (dapat menjaga
kehormatan diri)sempurna “iffah” ialah dengan Wara artinya tiada peduli bujukan
manisan dunia.
Ketiga Syaja’ah yakni berani
karena benar takut karena salah. Sempurna syaja’ah ialah dengan jihad.
Keempat AL’adl ( keadilan ).
Sempurna keadilan ialah insaf.
Dengan yang empat itulah sempurna
akal budi dengan sempurna Akal Budi timbul perasaan wajib mengerjakan agama.
Dan bagian yang kedua ini harus juga melalui tangganya, tangganya ialah bagian
ketiga.
Bagian ketiga : Keutamaan Yang
Ada Pada Tubuh.
Terkandung pula didalam keutamaan
tubuh ittu 4 perkara :
Pertama : sehat
Kedua : kuat
Ketiga : elok, yaitu gagah bagi
laki2 dan cantik bagi wanita
Keempat : panjang umur
Tercapai kesempuranaan yang
ketiga itu dengan melalui lebih dahulu bagian yang keempat.
Bagian keempat : Keutamaan dari
luar badan
Keutamaan dari luar itu
mengandung pula akan empat kecukupan.
Pertama : kaya akan hartya benda
Kedua : kaya dengan famili, anak
istri, kaum kerabat.
Ketiga : terpandang dan terhormat
Keempat : mulia turunan
Maka tidaklah pula sempurna
bahgia yang keempat ini,kalau tidak melalui bagian yang kelima.
Bagian kelima : Keutamaan Yang
Datang Lantaran Taufik Dan Pimpinan Allah
Mengandung emapt perkara pula
yaitu:
Pertama : Hidayah Allah (
petunjuk )
Kedua : Irsyad Allah ( pimpinan )
Ketiga : Tasdid Allah (
sokongan,dukungan )
Keempat : Ta’jid Allah ( bantuan
)
Dari bagian-bagian bahagia ini
dapat kita mengerti bahwa bahagia itu sangatlah sulit, karena itu wajib kita
mengerti makan dari bagian2 ini
AGAR TIDAK BERSIFAT SOMBONG DAN
ANGKUH
Beberapa panduan Imam Al- Ghazali
supaya kita tidak bersifat sombong dan angkuh
1. Jika berjumpa dengan
kanak-kanak, anggaplah kanak-kanak itu lebih mulia daripada kita, karena
kanak-kanak ini belum banyak melakukan dosa daripada kita.
2. Apabila bertemu dengan orang
tua, anggaplah dia lebih mulia daripada kita karena dia sudah lama beribadat.
3. Jika berjumpa dengan orang
alim, anggaplah dia lebih mulia daripada kita karena banyak ilmu yang telah
mereka pelajari dan ketahui.
4. Apabila melihat orang jahil,
anggaplah mereka lebih mulia daripada kita karena mereka membuat dosa dalam
kejahilan, sedangkan kita membuat dosa dalam keadaan mengetahui.
5. Jika melihat orang jahat,
jangan anggap kita lebih mulia karena mungkin satu hari nanti dia akan insaf
dan bertaubat atas kesalahannya.
6. Apabila bertemu dengan orang
kafir, katakan didalam hati bahwa mungkin pada suatu hari nanti mereka akan
diberi hidayah oleh Allah dan akan memeluk Islam, maka segala dosa mereka akan
diampuni oleh Allah.
semoga bermanfaat